Konsep Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraaan



A. Ilimu Budaya Dasar yang di Hubungkan dengan Prosa
 
Kisah Kucing dan Tikus Yang Menjadi Sahabat
             Pada suatu hari ada seekor kucing berkeliling-keliling di sekitar jalan untuk mencari makanan. Pada suatu ketika ada seekor tikus melintas di samping kucing itu, kucing itu berkata dalam hati “Wah ada mangsa baru nih kalau aku makan tikus ini perutku langsung kenyang deh”. Tikus itu juga berkata dalam hati “Hah, ada kucing waduh bahaya nih bisa bisa aku dimakan sama dia”. Kucing dan tikus pun saling menoleh satu sama lain dengan tatapan sinis, dan tiba tiba kucing itu mengejar tikus itu tetapi tikus itu berhasil meloloskan diri dari kucing itu
“Arghh, gagal deh makan makanan lezat nya” dalam hati si kucing. Sedangkan tikus itu yang meloloskan diri dari si kucing berkata “Syukurlah aku bisa lolos dari kejarannya Tuhan masih memberikan aku hidup”.
            Keesokan hari nya, kucing itu berjalan-jalan lagi sambil berkata “Aduh, aku belum makan 2 hari nih aku sangat lapar sekali. Coba aja aku ketemu sama tikus itu aku bakalan gak lapar kayak gini”. Kucing itu berjalan jalan dan suatu ketika kucing itu bertemu dengan seekor Anjing, kucing itu berkata “Waduh, bahaya nih ada anjing disana aku harus bagaimana?”. Anjing itu pun mendekati kucing itu semakin dekat dan Anjing itu pun mendekati kucing itu semakin dekat dan si kucing pun bingung mau kemana lagi kalau dia jalan terus dia akan jatuh ke jurang.
            Anjing itu pun semakit dekat, dan kucing itu pun JATUH KE JURANG “Ahhh tolong aku ku mohon”. Tiba-tiba segerombolan tikus pun datang untuk menolong si kucing itu sedangkan Anjing itu melarikan diri. Si tikus pun memegang tangan si kucing itu sehingga tidak jatuh ke jurang. Segerombolan tikus pun menarik tangan si kucing ke atas, kucing pun berterima kasih kepada si tikus dan kawan-kawannya “Terima kasih yaa sudah menolongku kalau gak ada kalian mungkin aku sudah jatuh ke jurang”. Tikus pun menjawab “Tidak apa apa kok aku senang sekali menolong siapapun termasuk kamu”. Kucing pun bertanya “Tapi kenapa kalian menolong ku sedangkan aku saja ingin memakan kalian?” Tikus pun menjawab “Kita sesama makhluk hidup harus saling tolong menolong”. Dan akhirnya mereka pun berpelukkan tanda mereka menjadi sahabat

Sumber: http://cerpenmu.com/cerpen-anak/kisah-kucing-dan-tikus-yang-menjadi-sahabat.html 

Kura-kura dan Sepasang Itik
            Seekor kura-kura, yang kamu tahu selalu membawa rumahnya di belakang punggungnya, dikatakan tidak pernah dapat meninggalkan rumahnya, biar bagaimana keras kura-kura itu berusaha. Ada yang mengatakan bahwa dewa Jupiter telah menghukum kura-kura karena kura-kura tersebut sangat malas dan lebih senang tinggal di rumah dan tidak pergi ke pesta pernikahan dewa Jupiter, walaupun dewa Jupiter telah mengundangnya secara khusus.
           Setelah bertahun-tahun, si kura-kura mulai berharap agar suatu saat dia bisa menghadiri pesta pernikahan. Ketika dia melihat burung-burung yang beterbangan dengan gembira di atas langit dan bagaimana kelinci dan tupai dan segala macam binatang dengan gesit berlari, dia merasa sangat ingin menjadi gesit seperti binatang lain. Si kura-kura merasa sangat sedih dan tidak puas. Dia ingin melihat dunia juga, tetapi dia memiliki rumah pada punggungnya dan kakinya terlalu kecil sehingga harus terseret-seret ketika berjalan. Suatu hari dia bertemu dengan sepasang itik dan menceritakan semua masalahnya.

  Kura-kura dan Itik            "Kami dapat menolongmu untuk melihat dunia," kata itik tersebut. "Berpeganglah pada kayu ini dengan gigimu dan kami akan membawamu jauh ke atas langit dimana kamu bisa melihat seluruh daratan di bawahmu. Tetapi kamu harus diam dan tidak berbicara atau kamu akan sangat menyesal."
             Kura-kura tersebut sangat senang hatinya. Dia cepat-cepat memegang kayu tersebut erat-erat dengan giginya, sepasang itik tadi masing-masing menahan kedua ujung kayu itu dengan mulutnya, dan terbang naik ke atas awan.
Saat itu seekor burung gagak terbang melintasinya. Dia sangat kagum dengan apa yang dilihatnya dan berkata:
"Kamu pastilah Raja dari kura-kura!"
"Pasti saja......" kura-kura mulai berkata.
            Tetapi begitu dia membuka mulutnya untuk mengucapkan kata-kata tersebut, dia kehilangan pegangan pada kayu tersebut dan jatuh turun ke bawah, dimana dia akhirnya terbanting ke atas batu-batuan yang ada di tanah.
Rasa ingin tahu yang bodoh dan kesombongan sering menyebabkan kesialan.

Sumber: http://www.ceritakecil.com/cerita-dan-dongeng/Kura-kura-dan-Sepasang-Itik-11

Kelinci Sombong dan Kura-kura
           Di sebuah hutan kecil di pinggiran desa, ada seekor Kelinci yang sombong. Dia suka mengejek hewan-hewan lain yang lebih lemah. Hewan-hewan lain seperti kura-kura, siput, semut, dan hewan-hewan kecil lain tidak ada yang suka pada kelinci sombong itu.
Suatu hari, si Kelinci berjalan dengan angkuhnya mencari lawan yang lemah untuk diejeknya. Kebetulan dia bertemu dengan kura-kura.
“Hei, kura-kura, si lambat, kamu jangan jalan aja dong.. lari begitu, biar cepat sampai,” kata Kelinci sambir mencibirkan bibirnya ke Kura-kura.
“Biarlah Kelinci, memang jalanku lambat. Yang penting aku sampai dengan selamat ke tempat tujuanku, daripada cepat-cepat nanti jatuh dan terluka,” jawab Kura-kura dengan tenang.
“Hei, kura-kura, bagaimana kalau kita adu lari. Kalau kau bisa menang aku akan beri hadiah apapun yang kau minta,” kata Kelinci dengan tertawa. Dalam hatinya dia berkata, “Mana mungkin dia akan bisa mengalahkanku.”
“Wah, kelinci, mana mungkin aku bertanding adu cepat denganmu, Kamu bisa lari dan loncat dengan cepat, sedangkan aku berjalan selangkah demi selangkah sambil membawa rumahku yang berat ini,” kata kura-kura.
“Nggak bisa, kamu nggak boleh menolak tantanganku ini. Pokoknya besok pagi aku tunggu kau di bawah pohon beringin. Aku akan menghubungi Pak Serigala untuk jadi wasitnya,” Kelinci memaksa.
Kura-kura hanya bisa diam melongo. Dalam hatinya berkata, “Mana mungkin aku bisa mengalahkan Kelinci?”
            Keesokan harinya Si Kelinci sudah menunggu dengan sombongnya di bawah pohon beringin. Pak Serigala juga sudah datang untuk menjadi wasit. Setelah kura-kura datang, Pak Serigala berkata, “Peraturannya begini, kalian mulai dari garis di sebelah sana yang di bawah pohon mangga itu. Kalian bisa lihat nggak?” “Bisa… bisa… ,” Kelinci dan kura-kura menjawab. “Nah siapa yang bisa datang duluan di bawah pohon beringin ini, itulah yang menang,” kata Pak Serigala lagi.
“Oke,… satu…. dua… tiga… mulai!” Pak Serigala memberi aba-aba. Kelinci segera meloncat mendahului kura-kura, yang mulai melangkah pelan, karena dia tidak bisa meninggalkan rumahnya. “Ayo kura-kura, lari dong…..!” teriak Kelinci dari kejauhan. “Baiklah aku tunggu di sini ya…,” katanya lagi sambil mengejek kura-kura. Kelinci duduk-duduk sambil bernyanyi. Angin waktu itu berhembus pelan dan sejuk, sehingga membuat Kelinci menjadi mengantuk, dan, tak lama kemudian Kelinci pun tertidur!
           Dengan pelan tapi pasti kura-kura melangkah sekuat tenaga. dengan diam-diam dia melewati Kelinci yang tertidur pulas. Beberapa langkah lagi dia akan mencapai finish. Ketika itulah Kelinci bangun. Betapa terkejutnya dia ketika melihat kura-kura sudah hampir mencapai finish. Sekuat tenaga dia berlari dan meloncat untuk mengejar kura-kura. Namun sudah terlambat, kaki kura-kura telah menyentuh garis finish dan Pak Serigala telah memutuskan bahwa pemenangnya adalah KURA-KURA. Si Kelinci Sombong terdiam seolah tak percaya bahwa dia bisa tertidur.
“Nah, siapa yang menang Kelinci?” tanya kura-kura kepada kelinci. “Wah, ternyata kau menang kura-kura,” jawab kelinci malu. “Sekarang aku hanya minta satu dari kamu, kamu jangan sombong lagi, jangan suka mengejek lagi, dan jangan nakal, ya?” kata kura-kura. “Iya lah kura-kura, mulai sekarang aku tidak akan sombong lagi, tidak akan mengejek lagi. Maafkan aku ya,” kata kelinci. “Iya, nggak apa-apa, sekarang kita berteman ya?” kata kura-kura. Sejak saat itu Kelinci tidak sombong lagi.
(SELESAI)

Sumber: https://dongengkakrico.wordpress.com/fabel/fabel-kelinci-sombong-dan-kura-kura/ 

B. Ilmu Budaya Dasar yang di Hubungkan dengan Puisi
 
SURAT PENDEK UNTUK SAHABAT

Sahabat......
kenapa masih kau nyanyikan lagu penghianatan itu??
bukankah semalam kau telah tulis lirik kesetian???
atau kau kesulitan mencari nada-nada keikhlasan untuk mengiringinya??
atau karena kau bukan sang kekasih??

Sahabat.....
ketahuilah,kau adalah salah satu dari dua mataku..
dan aku takkan bisa melihat dengan jelas isi dunia bila kau tak mendampingi..
lalu mengapa kau biarkan mata itu menutup??

Sahabat....
mendekatlah...
dengarlah detakan jantung pengharapan ini...
dengarlah tangisan kesedihan ini...
dengarlah ratapan kesepian ini...
dan berikan aku makna atas dirimu...

Sahabat....
kita tak pernah berikrar untuk hubungan ini..
Tapi aku tau,hubungan tanpa kesepakatan lebih kuat terjalin,dari pada ikatan karena perjanjian belaka...

Sahabat....
Mendekatlah,baringkan sejenak ragamu,direrumputan yg masih tetap basah ini...

Sumber: http://www.lokerpuisi.web.id/2015/03/surat-pendek-untuk-sahabat-oleh-dd.html

BERSABAR HADAPI MASALAH

Dalam gelap aku sendiri
Terdiam berteman sepi
Akankah keramaian itu akan menghiburku?
Menghilangkan sepi dalam hatiku?

Iya, keramaian itu menghiburku
Membuat ramai isi hatiku
Tapi, ada sesuatu yang hilang dalam keramaian
Ketenangan dalam kesendirian

Setiap masalah yang aku hadapi
Aku ceritakan kepada temanku
Rasa cemas pun berkurang setelahnya
Tapi hanya sesaat karena teman mempunyai batasan dalam membantu

Aku pun berhenti menceritakan
Mengurung diri dalam kegelapan
Menjauhi setiap keramaian
Agar ketenangan aku dapatkan

Dalam gelap aku sendiri
Terdiam berteman sepi
Aku ceritakan setiap masalah kepada Allah Tuhan semesta alam
Akupun mendapatkan ketenangan karenaNya
Ketenangan tiada batas...

Ia menyuruh hambanya untuk bersabar
Pada masalah yang tak pernah pudar
Karena cara terbaik adalah bersabar
Dalam menghadapi setiap masalah

Walaupun dalam gelap aku sendiri
Tapi aku tidak merasa sepi
Karena Allah selalu bersama orang-orang yang sabar
Dan Allah menyukai orang-orang yang bersabar ~
 
Sumber: http://www.lokerpuisi.web.id/2015/02/bersabar-hadapi-masalah-oleh-andri-uye.html

WANITA ITU IBUKU
Oleh DD

Wajahnya lembut, sedap dipandang mata
tapi dia tidak secantik lady Diana,
bagiku, kecantikannyalah yang bisa mengalahkan kecantikan bidadari surga.
Tatapan matanya teduh, memancarkan kelembutan,
Membawa ketenangan dan kenyamanan.
Ya…wanita itu ibuku.

Tidak….aku tidak akan membicarakan raganya,
Aku akan selalu membicarakan kisah perjuangannya,
Aku akan selalu mengenang semua jasa-jasanya,
Yang selalu sabar dan setia,
Mengajarkan aku mengeja dunia,
Dari Alif sampai Ya, dari buta sampai bisa menatap segala.
Ya…wanita itu ibu ku.

Maaf kan aku IBU….
Terkadang, aku acuhkan nasehatmu,
Terkadang, aku sakiti hatimu,
Terkadang, aku ambil kesenanganmu,
Terkadang, aku selipkan rasa malu dihatimu,
Tapi kau tak pernah mengingat semua itu,
Kau anggap angin lalu, dan semua kekesalanmu, berubah menjadi doa untuk kebaikanku.
Ya…wanita itu ibuku..

Kau miliki ratusan bahkan ribuan anak,
Yang telah dan kau didik setiap hari,
Tapi aku tak pernah kau lupakan,
Tapi aku tak pernah kau acuhkan,
Kau selalu ingat untuk mengajarkan aku
Membaca huruf demi huruf,kata demi kata, Bahasa manusia.
Ya….wanita itu ibuku..

Selalu akan ku kenang, selalu akan ku ingat,
Dalam setiap doaku…
“Ya Allah ya tuhanku, Ampunilah dosa ibu, dan kasihilah dia,sebagaimana dia telah mengasihi aku sewaktu kecil sampai aku menutup mata.”
 
Sumber: http://www.lokerpuisi.web.id/2015/03/wanita-itu-ibuku-oleh-dd.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Politik dan Strategi Nasional

Reproduksi Budaya (Pemaknaan Ulang Budaya)

Pengertian Etka, Profesi, Profesionalisme, Etika Profesi